Minggu, 03 Oktober 2010

CARA MERANGSANG PERKEMBANGAN ANAK


Umur  0 – 4 bulan

Sering memeluk dan menimang bayi dengan penuh kasih saying. Gantung benda yang berwarna cerah yang bergerak dan bisa dilihat bayi. Ajak bayi tersenyum dan bicara. Perdengarkan music pada bayi.

Pada umur 1 bulan, bayi bisa  menatap  ke ibu, mengeluarkan suara o..o…o…, tersenyum dan menggerakan tangan dan kaki.

Pada umur  3 bulan, bayi bisa  mengangkat kepala tegak ketika tengkurap, tertawa. Menggerakan kepala ke kiri dan  ke  kanan. Membalas tersenyum ketika diajak bicara/tersenyum. Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh.

Jika pada usia 3 bulan, bayi belum bisa melakukan hal di atas, bawa bayi ke bidan, perawat atau dokter.

Umur 4 – 6 bulan

Sering tengkurapkan bayi.Gerakan benda  ke kiri dan ke kanan, di depan matanya. Perdengarkan  berbagai bunyi-bunyian. Beri mainan benda yang besar dan berwarna.

Pada umur  6 bulan, bayi bisa berbalik dan terlungkup ke telentang.Mempertahankan posisi kepala tetap tegak. Meraih benda yang ada di dekatnya. Menirukan bunyi, menggenggam mainan dan tersenyum ketika melihat mainan/gambar  yang menarik.

Pada usia 6 bulan, bayi belum bisa melakukan hal di atas, bawa bayi ke bidan, perawat atau dokter.

Umur 6 – 12  bulan

Ajari anak duduk, main ci – luk – ba., ajari memegang dan makan biscuit, memegang benda kecil dengan 2 jari, ajari berdiri dan berjalan dengan berpegangan. Ajari anak bicara sesering mungkin, latihan mengucapkan ma…ma..pa…pa…, beri mainan yang aman dipukul-pukul.

Pada umur  9 bulan, bayi bisa : merambat, mengucapkan ma…ma.. da… da…da…Bayi bisa meraih benda sebesar kacang, bisa mencari  benda / mainan yang dijatuhkan. Dapat bertepuk tangan atau ci- luk-ba, dapat makan kue/biscuit sendiri.

Pada umut 12 bulan bayi bisa : berdiri dan berjalan berpegangan, bisa memegang benda kecil.Bisa menirukan kata sederhana seperti ma…ma… pa… pa… mengenal anggota keluarga, takut pada orang yang belum dikenal dan menunjuk apa yang diinginkan tanpa menangis/merengek.

Jika pada usia 9 – 12 bulan, bayi belum bisa melakukan hal di atas, bawa bayi ke bidan/dokter/perawat.

Umur 1 – 2 tahun

Ajari anak berjalan di undakan/tangga. Ajak membersihkan meja dan emnyapu, membereskan mainan, mencoret-coret di ekrtas, menyebut bagian tubuhnya.bacakan cerita anak, ajak bernyanyi, ajak bermain, berikan pujian kalau ia berhasil melakukan sesuatu.

Pada umur  2 tahun, anak bisa : naik tangga dan berlari-lari, mencoret-coret pensil  pada kertas.Dapat menunjuk 1 atau lebih bagian tubuhnya.Menyebut  3 – 6 kata yang mempunyai arti seperti bola, piring, dsbnya. Dapat memegang cangkir sendiri, belajar makan minum sendiri.

Jika pada usia 2 tahun anak belum bisa melakukan hal  di atas, bawa anak ke bidan/dokter/perawat.

Umur 2 – 3 tahun

Ajari  berpakaian sendiri. Ajak melihat  buku gambar, bacakan cerita anak.Ajari makan di piring sendiri, ajari cuci tangan dan ajari buang air besar dan kecil di tempatnya.

Pada umur  3 tahun anak bisa : mengayuh sepeda roda tiga. Berdiri di atas satu kaki tanpa berpegangan. Bicara dengan baik menggunakan dua kata.Mengenal 2 – 4 warna. Menyebut  nama, umur dan tempat. Menggambar  garis  lurus.Bermain dengan teman, melepas pakaian sendiri dan mengenakan sepatu sendiri.

Jika pada usia 2 -3 tahun, anak belum bisa melakukan hal di atas, bawa anak ke bidan/dokter.

Umur  3 – 5 tahun

Minta anak menceritakan apa yang ia lakukan. Dengarkan ia ketika ia berbicara. Jika ia gagap, ajari bicara pelan-pelan. Awasi dia mencoba hal baru.

Pada umur  5 tahun, anak bisa : Melompat-lompat 1 kaki, menari dan berjalan lurus.Menggambar  3 bagian ( kepala, badan,kaki).Menggambar tanda silang  dan lingkaran.Menangkap bola kecil dengan dua tangan.Menjawab pertanyaan dengan kata-kata yang benar. Menyebut angka , menghitung jari. Bicaranya mudah dimengerti.Berpakaian sendiri tanpa dibantu. Mengancing baju atau pakaian boneka.Menggosok gigi tanpa bantuan.

Jika pada usia 5 tahun, anak belum bisa  melakukan hal di atas, bawa anak ke bidan/dokter.

 

PERAWATAN ANAK SAKIT


Obat  yang harus  disediakan di rumah.

BATUK

Jika masih menyusu, berikan  ASI lebih sering. Beri air minum matang lebih banyak. Jika umurnya  di atas 1 tahun, beri kecap manis atau madu dicampur air jeruk nipis. Jauhkan dari asap  rokok, asap dapur, dan asap pembakaran sampah. Bawa ke pelayanan kesehatan jika batuk tidak sembuh dalam 2 hari, anak sesak napas dan demam.

Diare / Mencret

Berikan segera cairan oralit setiap anak buang air besar. Jika tidak ada oralit, berikan air matang, kuah sayur atau air tajin.Jika anak masih menyusus, terus berikan ASI dam MP-ASI. Jangan beri obat  apapun kecuali petugas kesehatan. Segera bawa ke fasilitas pelayanan kesehatan jika timbul demam, ada darah di dalam tinja, diare makin parah, muntah terus-menerus, anak terlihat sangat haus, anak tidak mau makan dan minum.

Demam

Jika masih menyusu, beri ASI lebih sering. Beri minum lebih sering dan lebih banyak. Jangan diselimuti atau diberi baju tebal.Kompres dengan air biasa atau air hangat. Jangan kompres dengan air dingin karena anak bisa menggigil. Jika demam tinggi, beri obat penurun panas sesuai dosis.Untuk daerah endemis malaria, balita harus tidur dalam kelambu  anti nyamuk. Segera  bawa anak ke fasilitas pelayanan kesehatan jika demam diserti kejang, demam tidak turun dalam 2 hari, demam diserta bintik-bintik emrah, pendarahan di hiduung dan atau buang air besar berwarna hitam.

Luka  dan sakit  Kulit

Kalau luka  beri obat merah atau povidon iodine.Kalau koreng, tutup dengan kain  secara teratur.ganti pakaian jika basah atau kotor.Cuci tangan dan kaki dengan sabun setiap habis bermain. Bawa ke fasilitas pelayanan kesehatan jika kulit kemerahan, terasa  gatal dan luka bernanah atau berbau.

 

Cara Memberi  makan  Anak

Umur 0 – 6 bulan. Hanya berikan ASI.

Berikan ASI yang pertama keluar dan berwarna kekuningan ( kolostrum).Berikan hanya ASI ( ASI ekslusif). Jangan beri makanan / minuman selain ASI.Susui bayi sesering mungkin. Susui setiap bayi menginginkan, paling sedikit 8 kali sehari. Jika bayi tidur lebih dari 3 jam, bangunkan lalu susui. Susui dengan payudara kanan dan kiri secara bergantian. Susui sampai payudara terasa kosong, lalu pindah ke payudara sisi lainnya.

Umur 6 – 9 bulan

Terus berikan ASI. Mulai berikan makanan pendamping ASI ( MP-ASI) seperti bubur susu dan bubur tm yang dilimat. Berikan makanan pendamping ASI ( MP-ASI) secara bertahap sesuai umur.Umur 6 bulan : pagi : bubur susu 3 sendok makan, sore bubur susu 3 sendok makan. Umur  7 bulan : pagi, bubur susu 3 1/2 sendok makan dan sore bubur susu 3 ½ sendok makan. Umur  8 bulan, pagi: bubur tim limat 2 sendok makan.siang bubur tim limat 3 sendok makan. Malam bubur tim limat 3 sendok makan.

Cara pemberian makanan pendamping ASI ( MP-ASI)

Berikan ASI dulu, kemudian MP-ASI. Berikan makanan seperti telur, ayam, ikan, tempe, tah, daging sapi, wortel, bayam, santan, kacang hijau, minyak dan buah-buahan seperti jeruk, pisang, papaya. Beri makan selingan 2 kali sehari seperti buburkacang hijau, pisang, biscuit, nagasadi dan kue lain. Jika menggunakan MP-ASI buatan pabrik, baca cara pakainya, Perhatikan tanggal kadaluarsa. Ajari anakan makan sendiri dengan sendok. Ajari anak minum sendiri  dengan gelas. Perhatikan kebersihan makanan.

Umur 9 – 12 bulan

Teruskan berikan ASI. Berikan MP-ASI yang lebih padat seperti bubur nasi, nasi tim dan nasi lembek.

Umur 1 – 2  tahun

Terus berikan ASI. Pemberian MP-ASI 3 x sehari.Mulai umur 12 bulan berikan makanan orang dewasa isinya nasi, lauk pauk dan sayur. Beri makan  3 x sehari masing-masing 1/3 piring orang dewasa. Beri makan selingan 2 kali sehari. Beri buah atau perasan buah. Ajari makan sendiri.

Umur 2 – 3 tahun

Tanmbahkan porsinya menjadi ½ piring. Lanjutkan beri makan makanan orang dewasa.Beri makanan selingan 2 x sehari.Jangan berikan makanan manis sebelum waktu makan, sebab bisa mengurangi nafsu makan.

 

MENGINTIP ASRAMA FRANSISKUS XAVERIUS


 

Sebelum mengenal    kehidupan   dalam asrama FX, baik bila  kita sejenak mengenal  lingkungan sekitar  yang merupakan latar belakang  adanya  asrama ini, visi  misi, spiritualitas , maksud dan tujuan  serta  strategi  pengurusan dan pendampingan asrama, yang  telah  digariskan sejak tahun 1998.

                                                

Latar Belakang  Geografis

Secara  geografis,  Pulau  Karimun terletak di antara pulau-pulau besar dan kecil antara lain  P.Rangsang, P.Kundur, P.Moro, P.Sambu,P.Batam,P.Bintan, P.Rempang, dll. Pada  waktu itu,  P. Karimun adalah suatu kecamatan dengan Tanjung  Balai sebagai ibukota. Kecamatan Karimun terdiri dari 4 kelurahan : Tanjung Balai, Pankah, Meral dan Tebing. Sei Bati, adalah salah satu lokasi  di kelurahan Tebing, tempat  di mana para suster  KKS memulai karya pelayanan pendidikan  TK,SD dan SMP. Kini  dalam otonomi daerah, Karimun sudah menjadi kabupaten dan kelurahan Tebing menjadi kecamatan.

Sejak awal  dengan situasi  geografis yang demikian, dan melihat bahwa murid sekolah TK, SD, SMP Imanuel berasal dari lingkungan yang jaraknya  cukup jauh dari sekolah,  ada kemungkinan  dalam perkembangan selanjutnya ada murid yang berasal dari  luar  pulau Karimun. Apa  yang dipikirkan  belasan tahun lalu, sungguh menjadi  kenyataan pada  masa kini, yakni adanya anak-anak dari Pulau lain yang  berminat sekolah  di Imanuel.

 

Latar Belakang Sosial Ekonomi

Pada umumnya masyarakat  kepulauan Riau bermata pencaharian sebagai pegawai negeri, pegawai swasta, wiraswasta, petani, nelayan dan buruh harian. Kebanyakan orang tua murid  TK,SD,SMP Imanuel bermata pencaharian sebagai petani sayur, nelayan kecil, sopir, penjaga malam dan buruh harian yang penghasilannya  tidak tetap.

Penduduk yang  tinggal di Kep.Riau terdiri dari suku asli Melayu Riau dan para perantau Tionghoa yang berasal dari Tiongkok, Singapura dan Malaysia yang lama menetap dan para perantau dari NTT, Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi.Taraf hidup masyarakat berada  pada level menengah ke bawah ( sederhana, miskin dan pengangguran).

Interaksi masyarakat yang luas membawa dampak positif dan negatif.Dampak positif antara lain pandangan masyarakat semakin luas, tidak fanatic dan mempengaruhi kehidupan masyarakat yang rukun, damai dan kerja sama. Dampak negative antara lain kemerosotan moral terutama di bidang seksualitas dan perjudian serta mempengaruhi masyarakat ke  arah materialism, hedonism dan kriminalitas.Dalam situasi social  masyarakat  yang emjemuk, muncul kesulitan dalam segi pengembangan iman antara lain adanya kumpul kebo, kawin campur dan beda gereja dan meninggalkan  kebiasaan hidup kristiani.

Melihat kenyataan di  atas, hati para suster KKS   tergerak untuk membuka asrama Imanuel yang mendukung keberadaan sekolah TK, SD,SMP Imanuel serta mendukung karya pelayanan dalam bidang pendidikan.

Visi

Asrama  sebagai komunitas persaudaraan kristiani, membangun budaya aksih yang bersumber pada teladan hidup Keluarga Kudus Nasaret yang di dalamnya tercipta suasana persaudaraan kristiani yang tercermin dalam :

1.      Pola hubungan personal antar anggota asrama.

2.      Pola pembinaan dan pendidikan iman, kepribadian dan sosialitas, jasmani dan intelektual, ketrampilan dan estetika yang dikembangkan secara integral.

3.      Pola kepedulian dan keterlibatan terhadap lingkungan hidup, kehidupan menggereja dan bermasyarakat.

 

Pola hubungan personal antar  anggota  asrama

Pola  hubungan personalantar  anggota asrama dan pendamping tidak berdasarkan  hubungan keluarga  dan kekerabatan tetapi didasarkan pada tujuan yang sama untuk pengembangan manusia seutuhnya  yang dijiwai  semangat kristiani. Hubungan  personal antar anggota  asrama  diharapkan sampai terciptanya  suasana persaudaraan kristiani yang saling  terbuka , melayani, memperhatikan, mengampuni menerima, bekerja sama  dan  bertanggungjawab. Pendamping  asrama diharapkan hadir  sebagai pandamping dan pembimbing yang siap sedia melayani penuh kasih dan dedikasi.

 

Pola  Pembinaan dan Pendidikan Iman  dan kepribadian

Konsekuensi  dari pola hubungan antar anggota asrama sebagai komunitas persaudaraan kristiani adalah pola pembinaan dan pendidikan iman, kepribadian dan sosialitas,  jasmani dan intelektual, kepribadian, ketrampilan,seni, intelektual menuju  kedewasaan  pribadi. Kehadiran pendamping  asrama  sebagai  fasilitator yang  memungkinkan  anggota asrama  berkembang  menuju kedewasaan pribadi.

 

Pola kepedulian dan keterlibatan  terhadap lingkungan hidup, kehidupan menggereja dan  bermasyarakat

Kehadiran asrama merupakan bagian dari lingkungan, masyarakat  dan  gereja. Para anggota  asrama diharapkan memiliki kepedulian untuk bersedia melibatkan diri  dan berkorban. Pendamping  asrama diharapkan   peka menanggapi situasi yang  terjadi di lingkungan gereja  dan masyarakat dan mampu menggerakkan anggota asrama untuk  melibatkan diri.

 

Misi

Memberdayakan manusia  menuju  kedewasaan manusiawi, Kristiani dan missioner.

Spiritualitas

Tinggal dalam kehadiran Tuhan ( Lukas 2 : 40 – 52 )

Maksud  dan Tujuan

Maksud : meningkatkan kualitas hidup generasi muda yang tangguh dan siap sedia  membangun  bangsa serta melanjutkan tugas  perutusan Gereja yang menyelematkan.

Tujuan :

Membantu orangtua dalam usaha mendapatkan pendidikan yang lebih baik dan  bermutu bagi anak-anaknya.

Membantu orang tua mendidik putra-putrinya secara utuh baik keperibadian, iman maupun intelektual.

Menumbuhkan nilai-nilai iman kristiani dalam diri generasi muda supaya berkembang dan terlibat dalam karya missioner.