Sebelum mengenal kehidupan dalam asrama FX, baik bila kita sejenak mengenal lingkungan sekitar yang merupakan latar belakang adanya asrama ini, visi misi, spiritualitas , maksud dan tujuan serta strategi pengurusan dan pendampingan asrama, yang telah digariskan sejak tahun 1998.
Latar Belakang Geografis
Secara geografis, Pulau Karimun terletak di antara pulau-pulau besar dan kecil antara lain P.Rangsang, P.Kundur, P.Moro, P.Sambu,P.Batam,P.Bintan, P.Rempang, dll. Pada waktu itu, P. Karimun adalah suatu kecamatan dengan Tanjung Balai sebagai ibukota. Kecamatan Karimun terdiri dari 4 kelurahan : Tanjung Balai, Pankah, Meral dan Tebing. Sei Bati, adalah salah satu lokasi di kelurahan Tebing, tempat di mana para suster KKS memulai karya pelayanan pendidikan TK,SD dan SMP. Kini dalam otonomi daerah, Karimun sudah menjadi kabupaten dan kelurahan Tebing menjadi kecamatan.
Sejak awal dengan situasi geografis yang demikian, dan melihat bahwa murid sekolah TK, SD, SMP Imanuel berasal dari lingkungan yang jaraknya cukup jauh dari sekolah, ada kemungkinan dalam perkembangan selanjutnya ada murid yang berasal dari luar pulau Karimun. Apa yang dipikirkan belasan tahun lalu, sungguh menjadi kenyataan pada masa kini, yakni adanya anak-anak dari Pulau lain yang berminat sekolah di Imanuel.
Latar Belakang Sosial Ekonomi
Pada umumnya masyarakat kepulauan Riau bermata pencaharian sebagai pegawai negeri, pegawai swasta, wiraswasta, petani, nelayan dan buruh harian. Kebanyakan orang tua murid TK,SD,SMP Imanuel bermata pencaharian sebagai petani sayur, nelayan kecil, sopir, penjaga malam dan buruh harian yang penghasilannya tidak tetap.
Penduduk yang tinggal di Kep.Riau terdiri dari suku asli Melayu Riau dan para perantau Tionghoa yang berasal dari Tiongkok, Singapura dan Malaysia yang lama menetap dan para perantau dari NTT, Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi.Taraf hidup masyarakat berada pada level menengah ke bawah ( sederhana, miskin dan pengangguran).
Interaksi masyarakat yang luas membawa dampak positif dan negatif.Dampak positif antara lain pandangan masyarakat semakin luas, tidak fanatic dan mempengaruhi kehidupan masyarakat yang rukun, damai dan kerja sama. Dampak negative antara lain kemerosotan moral terutama di bidang seksualitas dan perjudian serta mempengaruhi masyarakat ke arah materialism, hedonism dan kriminalitas.Dalam situasi social masyarakat yang emjemuk, muncul kesulitan dalam segi pengembangan iman antara lain adanya kumpul kebo, kawin campur dan beda gereja dan meninggalkan kebiasaan hidup kristiani.
Melihat kenyataan di atas, hati para suster KKS tergerak untuk membuka asrama Imanuel yang mendukung keberadaan sekolah TK, SD,SMP Imanuel serta mendukung karya pelayanan dalam bidang pendidikan.
Visi
Asrama sebagai komunitas persaudaraan kristiani, membangun budaya aksih yang bersumber pada teladan hidup Keluarga Kudus Nasaret yang di dalamnya tercipta suasana persaudaraan kristiani yang tercermin dalam :
1. Pola hubungan personal antar anggota asrama.
2. Pola pembinaan dan pendidikan iman, kepribadian dan sosialitas, jasmani dan intelektual, ketrampilan dan estetika yang dikembangkan secara integral.
3. Pola kepedulian dan keterlibatan terhadap lingkungan hidup, kehidupan menggereja dan bermasyarakat.
Pola hubungan personal antar anggota asrama
Pola hubungan personalantar anggota asrama dan pendamping tidak berdasarkan hubungan keluarga dan kekerabatan tetapi didasarkan pada tujuan yang sama untuk pengembangan manusia seutuhnya yang dijiwai semangat kristiani. Hubungan personal antar anggota asrama diharapkan sampai terciptanya suasana persaudaraan kristiani yang saling terbuka , melayani, memperhatikan, mengampuni menerima, bekerja sama dan bertanggungjawab. Pendamping asrama diharapkan hadir sebagai pandamping dan pembimbing yang siap sedia melayani penuh kasih dan dedikasi.
Pola Pembinaan dan Pendidikan Iman dan kepribadian
Konsekuensi dari pola hubungan antar anggota asrama sebagai komunitas persaudaraan kristiani adalah pola pembinaan dan pendidikan iman, kepribadian dan sosialitas, jasmani dan intelektual, kepribadian, ketrampilan,seni, intelektual menuju kedewasaan pribadi. Kehadiran pendamping asrama sebagai fasilitator yang memungkinkan anggota asrama berkembang menuju kedewasaan pribadi.
Pola kepedulian dan keterlibatan terhadap lingkungan hidup, kehidupan menggereja dan bermasyarakat
Kehadiran asrama merupakan bagian dari lingkungan, masyarakat dan gereja. Para anggota asrama diharapkan memiliki kepedulian untuk bersedia melibatkan diri dan berkorban. Pendamping asrama diharapkan peka menanggapi situasi yang terjadi di lingkungan gereja dan masyarakat dan mampu menggerakkan anggota asrama untuk melibatkan diri.
Misi
Memberdayakan manusia menuju kedewasaan manusiawi, Kristiani dan missioner.
Spiritualitas
Tinggal dalam kehadiran Tuhan ( Lukas 2 : 40 – 52 )
Maksud dan Tujuan
Maksud : meningkatkan kualitas hidup generasi muda yang tangguh dan siap sedia membangun bangsa serta melanjutkan tugas perutusan Gereja yang menyelematkan.
Tujuan :
Membantu orangtua dalam usaha mendapatkan pendidikan yang lebih baik dan bermutu bagi anak-anaknya.
Membantu orang tua mendidik putra-putrinya secara utuh baik keperibadian, iman maupun intelektual.
Menumbuhkan nilai-nilai iman kristiani dalam diri generasi muda supaya berkembang dan terlibat dalam karya missioner.